Ensiklopedia indonesia
Gelanggang Olahraha Bung Karno atau Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno merupakan Sport Edutainment Complex yang berlokasi di Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Indonesia, didirikan sebagai simbol kemegahan dan kebesaran negara Indonesia yang dapat mempersatukan negara-negara maju dan berkembang. Tonggak sejarah GBK diwali dengan ditunjuknya Indonesia oleh Asian Games Federation sebagai Tuan Rumah Asian Games IV pada tahun 1962. Momentum tersebut disambut baik oleh Presiden Soekarno dengan membangun sebuah mega proyek venue olahraga yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti Wisma Atlet dan diberi nama Gelora Bung Karno.
Kompleks ini dibangun sebagai Kompleks Asian Games pada tahun 1960 untuk Pesta Olahraga Asia 1962[3][4] dan baru-baru ini menjalani rekonstruksi besar untuk Pesta Olahraga Asia 2018 dan Pesta Olahraga Difabel Asia 2018.
Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Gelora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[5] Kompleks ini adalah kompleks olahraga tertua dan terbesar di Jakarta dan Indonesia, dan juga salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah bangunan utama dalam kompleks olahraga ini. Singkatan Gelora dalam bahasa Indonesia juga berarti gejolak (seperti pada api atau ombak laut).[6]
Selain sebagai rumah bagi sejumlah fasilitas olahraga, kompleks olahraga ini juga merupakan tempat yang populer bagi masyarakat Jakarta untuk melakukan latihan fisik; joging, bersepeda, aerobik, dan senam khususnya saat akhir pekan.
Setelah Federasi Asian Games menyatakan Jakarta menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia 1962 pada tahun 1958,[9] persyaratan minimum yang belum dipenuhi oleh Jakarta adalah ketersediaan kompleks multi-olahraga. Menanggapi hal ini, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No. 113/1959 tanggal 11 Mei 1959 tentang pembentukan Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) yang dipimpin oleh Menteri Urusan Pemuda dan Olahraga Maladi.[10] Soekarno, sebagai seorang arsitek dan sarjana teknik sipil, mengusulkan lokasi di dekat Jalan M. H. Thamrin dan Menteng, yaitu daerah Karet, Pejompongan, atau Dukuh Atas. Frederich Silaban, seorang arsitek terkenal yang mendampingi Soekarno untuk meninjau lokasi dengan helikopter, tidak setuju dengan pemilihan Dukuh Atas karena ia berpendapat pembangunan kompleks olahraga di pusat daerah pusat kota masa depan akan berpotensi menciptakan kemacetan lalu lintas besar-besaran. Soekarno setuju dan malah menugaskan daerah Senayan dengan luas sekitar 300 hektar.[11]
Pemancangan tiang pertama dilakukan secara simbolis oleh Soekarno pada tanggal 8 Februari 1960. Pembangunan Istora selesai pada Mei 1961. Stadion sekunder, Stadion Renang (Pusat Akuatik) dan Stadion Tenis selesai pada bulan Desember 1961. Stadion Utama selesai pada 21 Juli 1962, sebulan sebelum pertandingan.
Kejuaraan Dunia BWF (Inggris: BWF World Championships) atau Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis adalah kejuaraan bulu tangkis yang diorganisir oleh Badminton World Federation (BWF) untuk menentukan pemain bulu tangkis terbaik di dunia. Turnamen ini dimulai sejak tahun 1977 dan diadakan setiap tiga tahun sekali sejak tahun 1983. Walau bagaimanapun, IBF tetap kesulitan menggelar dua turnamen pertama karena Badan Bulu Tangkis Dunia (yang akhirnya bergabung dengan IBF menjadi satu badan) menggelar kejuaraan serupa setahun setelah Kejuaraan Dunia 1977 dengan tujuan yang sama.
Dimulai pada tahun 1985, kejuaraan diadakan setiap dua tahun sekali dan para pemain hanya berlaga satu kali dalam dua tahun hingga tahun 2005. Dan akhirnya, BWF memutuskan sejak tahun 2006, kejuaraan ini menjadi acara tahunan dalam kalender BWF dengan tujuan memberikan peluang besar bagi tiap-tiap pemain meraih gelar Juara Dunia Bulu Tangkis. Meskipun demikian, kejuaraan dunia tidak akan digelar pada tahun ke-4 penyelenggaraan setelah 3 tahun, untuk memberikan jalan pada Olimpiade.
Pesta Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang multi-olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games di bawah naungan Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).